ALL ABOUT ECONOMICS

Muhammad Hasyim Ibnu Abbas

00.26

Uank Dan Bank

Diposting oleh Muhammad Hasyim


A. Pengertian Uang
Uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima, dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi ekonomi.
B. Fungsi Uang
Uang memiliki empat fungsi utama dalam suatu perekonomian yaitu :
1.      Sebagai Satuan Hitung

Uang dapat menetapkan suatu nilai harga pada suatu produk barang maupun jasa dalam suatu ukuran umum. Jika suatu produk bernama permen dihargai Rp. 100 maka untuk membeli 4 buah permen membutuhkan uang Rp. 400. Jika harga combro adalah Rp. 300 dan harga misro adalah Rp. 200, jika seseorang punya duit Rp. 700 maka untuk membeli keduanya dibutuhkan uang sebesar Rp. 500 dan ia akan memiliki sisa uang Rp. 200 untuk dibelanjakan produk atau jasa lainnya.

2.      Sebagai Alat Transaksi

Uang dapat berfungsi sebagai alat tukar untuk mendapatkan suatu produk barang atau jasa dengan catatan harus diterima dengan tulus ikhlas dan dijamin oleh pemerintah serta dijaga keamanannya dari tindak pemalsuan uang. Pembeli akan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual atas produk yang ia terima, sedangkan penjual akan menerima sejumlah uang dari pembeli produk yang dijualnya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.

3.      Sebagai Penyimpan Nilai

Jika seseorang memiliki kelebihan uang yang tidak ingin dibelanjakan atau dihabiskan pada saat itu maka ia dapat menyimpannya di bank. Walaupun orang itu tidak memegang uang tadi tetapi nilai uang tersebut tetap ia miliki sampai saatnya ia ambil untuk dibelanjakan.

4.      Standard Pembayaran Masa Depan

Suatu transaksi tidak harus dibayar dengan alat pembayaran di saat itu juga, tetapi balas jasa tersebut dapat dibayarkan di masa depan dengan diukur dengan daya beli. Contohnya seperti pegawai yang mendapat gaji sebulan sekali setelah satu bulan penuh bekerja. Selain itu seseorang yang meminjam uang harus membayarkan hutangnya di masa depan.
D. Asal Mula Uang
Uang pada jaman sekarang berbeda dengan zaman dulu. Sebelum uang ditemukan manusia menggunakan sistem barter atau sistem pertukaran antara barang atau jasa dengan barang atau jasa lainnya. Akibat sulitnya untuk menemukan kesamaan keinginan dalam pertukaran barang dengan sistem barter maka dipergunakanlah uang sebagai alat pembayaran yang sah dan diterima dengan suka rela.
Pada zaman dahulu kala wang tidak seperti pada saat sekarang yang berbentuk koin dan kertas. Dulu orang sempat menggunakan kerang, garam, dan lain sebagainya dalam melakukan transaksi ekonominya. Pada masa sekarang uang umumnya dapat berupa uang kertas dan uang logam serta sesuatu yang dianggap setara dengan uang seperti cek, giro, surat berharga, dan sebagainya.
1.      Uang Logam
Sudah banyak komoditas yang digunakan sebagai uang dari waktu ke waktu, tetapi emas dan perak terbukti paling unggul. Kedua logam ini berharga karena pasokannya relatif terbatas, dan keduanya selalu dicari oleh orang-orang kaya untuk hiasan dan dekorasi. Juga, keduanya tidak mudah untuk menjadi usang. Karenanya, kedua logam ini cenderung memiliki harga yang tinggi dan stabil.

Sebelum penemuan koin, jumlah logam yang diperlukan untuk pembelian secara teliti di timbang. Penemuan koin menghilangkan menghilangkan keharusan menimbang logam pada setiap transaksi. Penguasa  akan menimbang logam mulia dan membuat koin dari logam ini,kemudian membubuhkan cap pada pada koin tersebut untuk menjamin kadar logam mulia yang dikandungnya. Ini jelas sangat memudahkan, selama para pedagang tahu bahwa mereka dapat menerima koin itu sesuai dengan nilai nominalnya.

Akan tetapi, koin sering tidak dapat diterima sesuai dengan nilai nominalnya, telebih lagi ketika koin-koin itu telah dicap. Para penguasa dengan cepat melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan secara gratis. Wewenang untuk mencetak uang, menempatkan para penguasa pada posisi yang baik untuk melakukan kecurangan yang menguntungkan. Ketika penguasa menghadapi utang yang tidak dapat di bayar atau dihapuskan, penguasa memerintahkan rakyat untuk membawa koin-koin mereka dengan maksud untuk dilebur dan dicap ulang dengan menggunakan stempel baru. Dengan demikian rakyat menerima satu koin baru untuk setiap koin lama yang mereka terima. Tetapi, dalam prosesnya, penguasa hanya perlu sedikit menambahkan logam murahan kedalam leburan emas untuk mendapatkan keuntungan. Penurunan koin memungkinkan penguasa mendapat laba yang lumayan dengan mencetak lebih banyak koin baru daripada koin lama yang dikumpulkan dan menyimpan koin ekstra tersebut kedalam lemari besinya.

Akibat dari penurunan nilai tersebut adalah terjadinya inflasi atau kenaikan harga.

2.      Uang Kertas
Langkah penting berikutnya dalam sejarah uang adalah mata uang kertas. Seorang pengrajin emas membutuhkan tempat penyimpanan emas yang aman, dan masyarakat mulai menitipkan emas mereka kepada pengrajin emas tersebut demi pengamanan.

3.      Uang Fiat
Dengan berjalannya waktu, penerbitan uang kertas oleh bank-bank swasta menjadi tidak lazim lagi, dan bank sentralkeudian mengambil alih peran ini.selanjutnya, hanya bak sentral yang diizinkan menrbitkan uang kertas. Mula-mula, bank sentral hanya menerbitkan uang yang sepenuhnya dijamin oleh emas. Akan tetapi, bank sentral, seperti bank swastasebelumnya, dapat menerbitkan uang lebih banyak ketimbang emas yang ada karena dalam keadaan normal hanya sebagian kecil saja mata uang yang akan dicairkan pemiliknya.

Uang fiat diterima secara luas karena dinyatakan oleh pemerintah, atau fiat, sebagai alat pembayaran yang sah. Alat pembayaran yang sahadalah apasaja yang secara hukum harus diterima bila diserahkan untuk pembelian barang atau jasa atau pelunasan utang. Sekarang ini, hampir seluruh mata uang di dunia adalah uang fiat. Uang fiat bernilai karena ia di terima dalam pembayara untuk pembelian barang atau jasa dan untuk pelunasan utang.

4.      Uang Giral
Pada abad ke-20, bank-bank swasta kehilangan wewenangnya untuk menerbitkan surat utang bank, teteapi mereka tidak kehilangan wewenang untuk menciptakan uang giral.

Nasabah bank seringkali menyimpan koin dan uang kertas di bank untuk kepentingan pengamanan, persis seperti pendahulu mereka. Simpanan yang demikian dicata sebagai rekening nasabah. Nasabah yang ingin membayar utang dapat datang ke bank dan meminta uang dalam bentuk dolar, kemudian membayarkan uang itu kepada orang lain. Orang ini kemudian dapat menyimpannya kembali di bank. Ini adalah prosedur yang merepotkan, terutama untuk pembayaran dalam jumlah besar. Akan lebih mudah jika transfernya dilakukan langsung oleh bank ke rekening orang yang akan menerima pembayaran. Ini biasanya dilakukan dengan membuka cek. Cek adalah perintah kepada bank untuk melakukan transfer. Segera setelah tansfer sepeti ini menjadi mudahdan murah, dan cek diterima sebagai cara membayar pembelian komoditas atau membayar utang, simpanan seperti ini menjadi bentk uang yang di namakan uang giral, yang didefinisikan sebagai uang yang dterima masyarakat dalam bentuk simpanan di bank-bank komersial yang dapat ditarik bila dibutuhkan.


E. Jumlah Uang Beredar
      Total stok uang dalam perekonomian pada suatu saat tertentu dinamakan jumlah uang beredar. Para pakar ekonomi menggunakan beberapa definisi untuk jumlah uang beredar. Biasanya, definisinya menyangkut jumlah uang yang sedang beredar di tambah beberapa macam kewajiban deposit lembaga-lembaga keuangan.
            Macam-macam Deposit :
1.      Rekening giro, yaitu simpanan yang dapat ditarik oleh nasabah menurut kebutuhan (artinya tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Rekening giro dapat ditransfer dengan menggunakan cek.
2.      Simpanan (deposito) bejangka, yaitu simpanan di bank yang mendapatkan bunga dan secara hukum boleh ditarik dengan pemberitahuan. Simpanan berjangka juga seringkali disebut rekening tabungan.
      Definisi jumlah uang beredar bersangkutan dengan jenis-jenis deposito. Definisi jumlah ang beredar yang sempit di namakan M1, mencakup uang kartal dan deposit yang dapat digunakan sebagai alat tukar. Definisi yang lebih luas adalah M2 dan M3. M2 adalah M1 ditambah tabungan dan simpanan berjangka lain yang jangkanya lebih pendek, termasuk rekening pasar uang dan pinjaman semalam antar bank. M3 adalah M2 ditambah beberapa komponen, yang paling penting adalah sertifikat deposito yang bersatuan besar.
            Dana Cair dan Subtitusi Uang
  Selama dua abad terakhir, yang diterima masyarakat sebagai uang telah berkembang mulai dari emas dan perak sampai uang kertas bank dan kemudian simpanan di bank yang dapat di uangkan dengan cek. Sampai akhir-akhir ini, kebanyakan ekonom sepakat bahwa pengertian hendaknya berhenti sampai disitu saja. Belum ada kesepakatan sampai hari, dan perdebatan masih berkisar seputar deinisi uang yang sesuai utuk situasi sekarang.
        Aset yang memenuhi fungsi penyimpan nilai secara memadai dan dapat denngan cepat dikonversi menjadi alat tukar tetapi bukan merupakan alat tukar cair itu sendiri adakalanya dinamakan dana cair.
        Benda yang berfungsi sebagai alat tukar sementara tetapi bukan alat penyimpan nilai adakalanya dinamakan subtitusi uang. Kartu kredit adalah contoh utama hal ini. Kartu kredit berfungsi sebagai alat tukar jangka pendek dengan memungkinkan anda pada saat itu tidak memiliki uang tunai atau deposit di bank.
F. Sistem Perbankan
1. Bank Sentral
Bank sentral adalah lembaga yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah yang berfungsi mengendalikan sistem perbankan dan merupakan penguasa tunggal penerbit uang. Di Amerika serikat, bank sentral adalah Federal Reserve System, yang dijuluki “THE FED”.
Seluruh perekonomian bebas maju mempunyai, di samping bank-bank komersial, sebuah bank sentral. Banyak dari bank sentral dunia di masa-masa awalnya merupakan lembaga swasta yang berorientasi kepada laba, dan menyediakan layanan bagi bank-bank biasa. Tetapi karena pentingnya, pengembangan bank ini terkait erat dengan pemerintah, Bank sentral dengan segera menjadi instrumen pemerintah.
Federal Reserve System
The Federal Reserve System (Fed) memulai operasinya tahun 1914, setelah di berlakukannya Federal Reserve Act pada tahun 1913. Walupn tampaknya Fed tediri atas sejumlah bank milik swasta, yang dikendalikan bank-bank komersial, sebenarnya ia berperan sebagai bank sentral negara.


Fungsi Dasar Bank Sentral
Ø  Bankir bagi bank-bank komersial. Bank sentral menerima deposito dari bank-bank komersial dan akan, atas permintaan, mentransfernya ke rekening bank lain.
Ø  Bank untuk pemerintah. Pemerintah juga perlu menyimpan dananya dalam suatu rekening bank. Departemen keuangan AS menyimpan rekening di bank Fed. Bila pemerintah membutuhkan lebih banyak uang daripada yang dihasilkannya dari pajak, pemerintah dapat meminjam, dan ini dilakukannya dengan menjual surat berharga.
Ø  Pengawas jumlah uang beredar. Salah satu fungsi terpenting bank sentral adalah mengendalikan jumlah uang beredar.
Ø  Regulator pasar uang.

2.   Bank Komersial
Sistem perbankan modern terdiri dari dua jenis utama : satu jenis memiliki sejumlah kecil bank, masing-masing dengan sejumlah besar kantor cabang; jenis lainnya terdiri atas banyak bank independen. Sistem perbankan di amerika termasuk jenis yang ke-dua. Ada banyak ragam sistem pebankan, tetapi semuanya berungsi dengan cara yang pada dasarnya sama. Unit dasar sistem perbankan Amerika adalah Bank Komersial, yang merupakan insitusi yang dimiliki swasta dan berrientasi pada laba.

Bank komersial berbeda satu sama lain dalam banyak hal. Beberapa bank berukuran besar, dan lainnya kecil; beberapa berlokasi di kota-kota kecil; beberapa diatur berdasarkan undang-undang federal, dan lainnya diatur dengan undang-undang negara bagian. Hampir 40% dari bank komersial, merupakan anggota Federal Reserve System. Tetapi, dalam prakteknya, semua bank komersial—anggota maupun bukan anggota—selalu berada dalam pengaruh regulasi efekti Fed.




Kegiatan Antar-bank
Bank komersial mempunyai sejumlah hubungan kerjasama antar-bank. Ini di dorong oleh undang-undang perbankan khusus karena mereka membantu melancarkan berfungsinya pasar uang dan kredit.

Sebagai contoh, (1) bank seringkali memberikan kredit bersama. Bahkan bak terbesar pun tidak dapat memenuhi semua kbutuhan kredit dari perusahaan industri raksasa seperti Generals Motors,dan seringkali sekelompok bank menawarkan kredit gabungan.
(2) Bentuk lain dari kerjasama antarbank adalah kartu kredit bank. (3) Barangkali, bentk paling penting dari kerjasam antarbank adalah kliring dan penagihan cek. Deposito bank meupakan alat tukar yang efektif hanya karena bank-bank saling meneima cek bank lainnya.

Sistem multibank memanfaatkan lembaga kliring (clearing house) dimanautang antarbank diselesaikan.

Aset dan Kewajiban Utama
Sebagian besar kewajiban bank adalah dalam bentuk simpanan para nasabahnya. Aset utama dari suatu bank adalah surat berharga yang dimilikinya, yang menghasilakan bunga atau dividen, dan pinjaman yang diberikannya kepada perseorangan dan perusahaan.

Persaingan Memperebutkan Deposit
Persaingan memperebutkan deposit terjadi antara bank dengan bank dan antara bank dengan lembaga keuangan lainnya. Setiap bank menawarkan jenis-jenis deposit yang berbeda, masing-masing menawarkan layanan yang berbeda dan memiliki pembatasan yang berbeda.

    

     
Kebutuhan Akan Cadangan
Semua bankir lebih suka, demi kemudahan dan kehati-hatian, menyimpan uang tunai yang cukup agar dapat memenui kebutuhan sehari-hari para deposan (penyimpan) akan uang tunai. Oleh karena itu, bagaimanapun juga, cadangan sangat penting dan dibutuhkan. Cadangan yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa para deposan dapat menarik kembali simpanan mereka akan sangat kecil dalam keadaan noramal. Tetapi, dalam keadaan tidak normal, cadangan 100% pun mungkin tidak akan cukup jika sistem perbankan komersial harus berdiri sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar